Indonesia telah mempelajari dari India untuk pelajaran dalam melawan COVID-19 sesudah gelombang ke-2 infeksi yang dipacu oleh variasi Delta baru.
Kasus COVID-19 di negara tersebut sudah capai rekor, dengan kasus harian capai 21.807 pada 30 Juni 2021, hingga keseluruhannya jadi 2.178.272. Saat itu, jumlah korban meninggal bertambah jadi 58.491. Pemerintahan Indonesia umumkan kasus virus corona pertama di negara tersebut pada 2 Maret 2020.
Sebagai perbedaan, Kementerian Kesehatan India pada 6 Mei 2021 memberikan laporan 3.980 kematian harian, yang jadikan keseluruhan nasional jadi 230.168, dan 412.262 kasus harian, yang jadikan beban kasus India semenjak awalnya wabah jadi 21,1 juta. Menurut Indonesia, India sudah cukup sukses dalam meredam kenaikan kasus belakangan ini, dengan infeksi harian menurun jadi 50.000 belakangan ini.
“Ada pelajaran yang dapat kita petik disana,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 30 Juni 2021.
Sepanjang beberapa pekan terakhir ini, Jakarta dan banyak propinsi lain di semua Indonesia sudah melihat kebangunan kasus COVID-19 yang mencemaskan di tengah-tengah usaha vaksinasi yang dilaksanakan pemerintahan.
Dalam meratakan kurva COVID-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, misalkan, menghimbau masyarakat di tempat untuk enggak kerap melancong.
Saat itu, dalam menanggapi ramainya kasus baru COVID-19 di Tanah Air, Presiden Jokowi sendiri awalnya menyorot pentingnya instansi negara dan semua barisan pemerintah ada pada gelombang yang serupa.
Tanggapan yang cepat dan pas itu mewajibkan instansi negara, pemerintahan pusat, dan pemda ada pada frekwensi yang serupa, tegasnya.
Belakangan ini, Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengontak partnernya dari India, sementara Presiden Jokowi bicara dengan Pertama Menteri India Narendra Modi lewat telephone untuk mengulas argumen dibalik kenaikan kasus di India dan langkah tangani kritis COVID-19.
Selanjutnya, Menteri luar neger Retno Marsudi lakukan pendekatan dengan Menteri luar neger India, Subrahmanyam Jaishankar, di antara tatap muka beberapa menteri luar balad G20 di Italia pada 28 Juni 2021 untuk mengusahakan rileksasi ijin export obat terapeutik dari India ke Indonesia di tengah-tengah kenaikan. pada infeksi COVID-19.
Pemerintahan Indonesia sudah memaksimalkan program vaksinasi dan menarget untuk memberinya minimal satu juta jumlah tiap hari dan sampai 2 juta jumlah satu hari mulai Agustus untuk percepat aktualisasi herd immunity.
Di bawah program vaksinasi tahapan pertama, pemerintahan menarget 40.349.049 orang bakal terkena COVID-19 dari 181,lima juta yang menerima yang ditarget oleh program imunisasi nasional keseluruhannya.
Sekitar 13.329.738 orang Indonesia sudah terima vaksin COVID-19 jumlah penuh dalam program vaksinasi nasional per 29 Juni 2021. Pemerintahan mengutamakan tenaga medis dalam program itu. Data memperlihatkan jika keseluruhan 405 dokter sudah wafat karena COVID-19 pada 27 Juni tahun ini.
Sesudah gelombang ke-2 infeksi, pemerintahan Indonesia sudah minta faksi berkuasa untuk berlakukan interval genting dan berlakukan limitasi yang lebih ketat pada kegiatan warga di Pulau Jawa dan Bali, yang meliputi 129 kabupaten di mana kasus COVID-19 bertambah secara mencolok, mulai 3 Juli. -21, 2021.