Khayalan Masa Kecil yang Jadi Kenyataan

Percaya gak sih dgn khayalan masa kecil?
Pernah dulu aku bermimpi duduk di antara pepohonan rindang dengan pemandangan bukit hijau tanpa batas…tahun 2018 lalu, aku bertemu dengan lanskap indah itu yg terletak di South Tyrol, Italy.

Sejak kecil, aku ditemani dengan kartun animasi jepang tiap hari minggu. Bahkan berkhayal, seru kali ya bisa punya teman orang jepang atau sekedar berkeliling jalanan desa desa di Jepang. April 2018, hari pertama ketika sampai di Jepang, aku mampir ke sebuah kota kecil di Prefektur Nagano. Nggak ada turis sama sekali, hanya aku dan salah seorang temanku.

Kami duduk di bawah rindangnya pohon sakura yg sedang bermekaran, hanya santai sembari melihat anak anak kecil di desa itu yg bermain di taman kota. Malamnya, kami mampir ke sebuah restoran sushi lokal, satu satunya di desa itu. Restorannya sangat sederhana, tidak terlihat tanda tanda restoran atau menu makanan di depannya, serta khas rumah orang jepang. Ternyata, tempat ini jg merupakan tempat tinggal sang pemilik.
Sepenggal cerita di atas pun berawal dari khayalan masa kecil yg ingin sekali berkelana sendiri, mengerti lebih tentang batas diri sendiri.
Dari foto inilah, cerita ini berawal.
Ketika aku memutuskan pergi sendiri, berkelana menuju Labuan Bajo, tanpa kenal siapapun. Terombang ambing 18 jam dari Lombok. Lalu menikmati percikan matahari pagi dari pulau Gili Lawa darat—Juli 2016.

Siapa yg menyangka, terkadang cerita hidup sesungguhnya bisa seperti dongeng yg kita impikan sejak kecil?

Kalo teman-teman ngikutin aku dari awal main instagram, pasti ketebak, aku anaknya ‘quote’ banget.
Selain karna anaknya mager bikin caption, aku sejujurnya lumayan sering scroll down quotes di sosmed, ketemu quote yg menarik pasti langsung jadiin bahan caption (padahal semua quotes kayaknya menarik ya) Quote yg jadi pembuka caption ini menurutku sangat dekat dgn kehidupan kita, tapi nggak semua orang berani dan punya kesempatan yg sama untuk bisa selangkah lebih maju ‘dream without fear’. Dan ternyata setelah ngejalanin, semua rasa takut itu cuma ada di pikiran kita, yes! semuanya hanya ilusi labirin dalam otak kita, yg terkadang terlalu berlebihan untuk mencoba hal yg baru.