berita pariwisata

Republik Malta Menutup Perbatasan Bagi Peloncong

Negara Malta ialah kepulauan yang terletak di Eropa Selatan. Yang berjarak sekitar 80 km tepat dari negara Italia selatan. Dan sekitar 284 km dari Tunisia bagian timur. Republik Malta menjelaskan di hari Jumat jika itu bakal jadi negara Eropa pertama kali yang tutup perbatasannya untuk siapa yang belum  divaksin pada virus corona. Untuk para pengunjung yang ingin masuk ke negara Malta harus melakukan suatu vaksinasi terlebih dahulu.

Cuman mereka yang mempunyai sertifikat vaksinasi Inggris atau Eropa yang bakal dibolehkan masuk mulai 14 Juli, kata menkes Chris Fearne — merekomendasikan wisatawan AS dan yang lain bakal dilarang. “Kami bakal jadi negara pertama di Eropa yang ambil langkah ini,” ucapnya dalam pertemuan jurnalis.

Malta sudah disanjung sebagai cerita sukses Eropa untuk kampanye vaksinasi, dengan 79 % dari komunitas orang dewasa sekarang ini divaksin penuh. Tapi dari laporan tersebut ada kasus baru dan cuman mempunyai 28 kasus aktif pada 27 Juni, negara pulau Mediterania di hari Jumat memberikan laporan 96 infeksi virus baru, jadikan jumlah keseluruhan kasus aktif sampai 252.

“Mulai Rabu 14 Juli, siapa saja yang tiba ke Malta harus mempunyai sertifikat vaksinasi yang dianggap: sertifikat Malta, sertifikat Inggris, atau sertifikat Uni Eropa,” kata Fearne ke reporter.

Awalnya pengunjung dari Uni Eropa yang lain, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain dibolehkan masuk bila mereka memperlihatkan test virus corona PCR negatif, atau bila mereka sudah divaksin seutuhnya. Di bawah ketentuan baru, sertifikat vaksinasi cukup walau anak kecil harus memperlihatkan test PCR negatif.

Fearne menjelaskan sekitaran 90 % kasus yang diketemukan di Malta ialah antara beberapa orang yang tidak  divaksin, dan banyak yang sudah dijelajahi ke Sekolah Bahasa Inggris. Kasus sudah diverifikasi di sembilan sekolah selama ini, dan sebagai mengakibatkan, semua Sekolah Bahasa Inggris harus tutup pintu mereka mulai 14 Juli.

Pemerintahan Malta belakangan ini mengeluarkan pola stimulan keuangan untuk menarik siswa bahasa di luar balad. Ditanyakan apa “adil” untuk berlakukan syarat vaksinasi harus dalam kurun waktu sesingkat itu, Fearne menjelaskan: “tidak adil tempatkan warga di tempat yang tidak bisa divaksin dalam resiko.

Tidak seperti wilayah lain di Eropa, kenaikan kasus virus corona di Malta tidak sampai pada variasi Delta, yang dipercaya lebih menyebar. Inspektur kesehatan Charmaine Gauci menjelaskan di hari Jumat jika cuman tujuh dari 252 kasus aktif di negara tersebut yang dideteksi sebagai variasi Delta. Malta dalam beberapa minggu paling akhir sudah ada dari beberapa bulan limitasi virus corona. Malta mempunyai 30.851 kasus virus selama ini dan 420 kematian.

Tokyo Catat Rekor Angka Baru Covid19 5.042 Hari Ini

Kasus COVID19 harian yang baru disampaikan di Jepang melewati 15.000 untuk pertamanya kali. Radio NHK memberikan laporan di hari Kamis, sesudah pemerintahan metropolitan Tokyo memberikan laporan rekor paling tinggi 5.042 kasus infeksi baru di ibukota.

Di Tokyo, kasus virus corona harian yang diverifikasi capai rekor 5.042 pada Kamis, melebihi angka 5.000 untuk pertamanya kali, kata pemerintahan metropolitan, saat kebangunan virus memberatkan mekanisme klinis di Jepang.

Tokyo, sebagai tuan tempat tinggal Olimpiade ketika ada pada kondisi genting ke-4 karena wabah, memberikan laporan angka rekor untuk hari ke-2 beruntun sesudah menulis 4.166 kasus pada Rabu.

Pemerintahan Jepang putuskan di hari yang serupa untuk meluaskan kondisi genting semu COVID-19 ke delapan prefektur kembali, dengan penyuguhan alkohol pada konsepnya dilarang, karena variasi Delta yang paling menyebar dari virus corona menebar di wilayah itu.

Cara itu dilaksanakan sesudah pemerintahan di hari Senin menambah Osaka dan tiga prefektur di dekat ibukota ke kondisi genting virusnya, yang telah berlaku di Tokyo dan Okinawa, dan berlakukan kondisi genting semu di lima prefektur yang lain sampai akhir Agustus.

“Infeksi menebar di tingkat yang belum sempat terjadi awalnya di daerah metropolitan dan pada tempat lain,” kata Pertama Menteri Yoshihide Suga sesudah membuat keputusan. “Dengan pertambahan mereka yang terkena, banyaknya pasien pada keadaan serius bertambah,” kata Suga, sekalian menulis variasi Delta saat ini menyumbangkan sekitaran 90 % dari kasus virus corona di Tokyo dan proporsinya tinggi di beberapa letak lain..

Tambahan delapan prefektur – Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Shizuoka, Aichi, Shiga dan Kumamoto – dituntaskan pada tatap muka gugusan pekerjaan, dengan perlakuan anti-virus berlaku mulai Minggu sampai 31 Agustus.

Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggungjawab atas respon virus corona Jepang, menjelaskan banyaknya pasien COVID-19 pada keadaan serius sudah berlipat-lipat di Jepang sepanjang dua pekan terakhir, hingga memberatkan mekanisme klinis.

Di bawah kondisi genting semu, yang batasi kegiatan usaha semakin sedikit dibanding kondisi genting, tempat makan yang tidak menyuguhkan minuman keras disuruh tutup pada jam 8 malam. Cuman saat jumlah infeksi memperlihatkan trend pengurangan, pemberian alkohol bisa dibolehkan dengan kesepakatan gubernur sampai jam 7 malam. di beberapa tempat yang ambil langkah anti-virus di beberapa daerah di bawah kondisi genting semu.

Di bawah kondisi genting, restaurant dan bar yang menyuguhkan alkohol atau karaoke disuruh untuk tutup sepanjang masa itu sementara pemerintahan sediakan uang untuk kepatuhan. Mereka yang tidak menyuguhkan minuman keras disuruh untuk tutup pada jam 8 malam. dan kelonggaran larangan alkohol tidak dibolehkan sepanjang masa itu.

Lima prefektur yang lain sekarang ini ada di bawah kondisi genting semu ialah Hokkaido, Ishikawa, Kyoto dan Hyogo dan Fukuoka, yang minta pemerintahan pusat di hari Kamis untuk berlakukan kondisi genting yang lebih keras.

Prefektur Hiroshima di Jepang barat sudah minta untuk dimasukkan ke bawah beberapa langkah kuasi-darurat, tapi pemerintahan pusat menampik permohonannya, dengan menjelaskan keadaan virus di situ sekarang ini tidak di tingkat yang serius.